Lelaki yang dirindukan bidadari

Senin, 01 Maret 2010


“DemiNya, qu tinggalkanmu sementara…
Walaupun diri ini sukar melupakanmu,,
Namun apalah daya, antara engkau denganNya..
Dialah segala-galanya…
Biarlah kita berpisah dahulu, membawa harapan masing-masing menggapai cita-cita …
Bila tiba saatnya,,kita pasti bersua...
Di saat aku bersedia menerimamu, sebagai teman hidupku....”


“Hendaklah jangan kamu menilai lelaki yang soleh itu hanya dengan melihatnya di masjid saja, namun hendaklah kamu melihat bagaimana muamalah dia ketika berurusan dengan orang lain”
(Umar Bin Khatab)


Lelaki yg dirindukan bidadari, adalah dia yang senantiasa menundukan pandangan ketika melihat seorang akhwat. Adalah dia yg jantungnya tetinggal di shaf-shaf masjid. Adalah dia yang tenggelam dalam sujud di tengah malam yang qudus. Adalah dia yg haus ilmu dan tuhannya. Adalah dia yg dalam senggangnya senang berlafadzkan Al Qur’an dan bershalawat kepada rasulnya.


Adalah dia yg mencintai lagi berbakti pada ibu bapanya. Adalah dia yg mampu meredam amarahnya dan tak suka membentak. Adalah dia yg delalu mengingat mati sehingga ia senantiasa berkoreksi diri. Adalah dia yg selalu mengenang kebaikan org lain dan melupakan kesilapannya. Adalah dia yg gelisah karena mengingat keburukannya. Adalah dia yg dikagumi karena amal dan tingkah lakunya. Adalah dia yg diam dan mendengar ketika seseorang bertutur padanya. Adalah dia yg bersabar dan ikhlas dalam mengemban tanggung jawabnya. Adalah dia yg suka bersimpati kepada orang yg ditemuinya. Adalah dia yg tangguh dalam bekerja keras dalam menggapai cita-citanya. Adalah dia yg teguh pendiriannya. Adalah dia yg menjunjung kejujuran walaupun getir baginya. Adalah dia yg resah bila belum menepati janjinya. Adalah dia yg istiqomah dalam merajut tangga menuju Jannah sesudah matinya. Adalah dia yg terpuji tutur kata maupun budi bahasanya, walau terkadang tegas tanpa irama. Adalah dia yg mengalah demi kebaikan. Adalah dia yg suka tersenyum dan gemar bertegur sapa dengan salam kepada orang yg berjumpa dengannya. Adalah dia yg ringan tangan dan peduli pada sekitarnya. Adalah dia yg senang mengobarkan semangat kepada para sahabat karibya. Adalah dia yg pandai menyenangkan hati orang yg berada di dekatnya.


Adalah dia yg bersyukur dalam setiap hela nafasnya. Adalah dia yg merindukan jihad fi sabilillah. Adalah dia yg rajin berderma. Adalah dia yg fasih berzikrullahnya. Adalah dia yg tak lena oleh pujian. Adalah dia yg tak suka berhutang budi. Adalah dia yg rela meringankan beban orang lain. Adalah ia yg berlapang hati saat usahanya masih berbuah gagal. Adalah dia yg senantiasa meluaskan hatinya kala tertimpa musibah. Adalah dia yg amat takut mencintai mahluk melebihi khaliknya. Adalah dia yg hidup untuk maaf memaafkan. Adalah dia yg malu karena menyia-nyiakan waktu. Adalah dia yg tak mau bergantung pada orang lain.


Adalah dia yg berani berkata ’tidak’ untuk keburukan yg tersamar indah buah saga. Adalah dia yg mau berkorban demi orang yg dicintainya. Adalah dia yg selalu memanjatkan doa di setiap lakunya. Adalah dia yg senantiasa merapatkan silaturahimnya. Adalah dia yg percaya diri dan menghias dirinya dengan iman dan taqwa. Adalah dia yg bijak menghadapi masalah dan berserah kepada Illahi Rabbi semata. Adalah dia yg bergegas dalam pertaubatan saat merasa dirinya tersapu khilaf. Adalah dia yg setia mengenggam cinta setulus ia menanti gadis pujaan hatinya. Adalah dia yg mengagumi dengan memuji yg tak melenakan. Adalah dia yg menghujani sang dambaan hati dengan doa-doa maupun puisi-puisi Rumi dengan malu-malu dan berhati-hati. Adalah dia yg rendah hati dan pantang mnyombongkan diri. Adalah dia yg penuh semangat, walau hidupnya terbentang aral rintangan yg berat. Adalah dia yg menabung harapan dengan ikhtiar dan keyakinan. Adalah dia yg menyatakan cinta bukan dengan rayuan dan dusta, melainkan dengan mahar. Meminang sang kekasih hati disertai kesungguhan tiada tara.

Di atas pundaknyalah, semua amanah dipikul. Di bawah naungan dan cintanyalah, ayat-ayat kehidupan mengalir untuk wanita shalehah yg setia penuh kasih sayang dan pengabdian akan berlindung padanya, hingga Izrail memisahkan mereka sebelum perjumpaan yg kekal di tepi sungai Kautsar. Dalam naungannya akan tumbuh generasi-generasi ikhsan dan fathonah yg akan menjunjung cinta kasih ibunya, dan meneladani kegigihan bapanya dalam meraih ridho Al Malik.

Laki-laki yg menjadi perisai tauladan bagi keluarganya dan keluarga yg akan dibangunnya di kemudian hari, Laki-laki yg menjamah kehidupan dengan nas-nas ilahi dan keshalihan yg istiqomah, dialah laki-laki yg dirindukan bidadari…


Peoples often do mistakes on Cinta because of the way they define cinta itself. Cinta is coupling. Cinta is sharing everything. Cinta is going out together. Cinta is holding hand, etc. Ego instead of throwing tantrums over them, the initiative on helping them to define,,cinta in right ways are of the greatest concern actually. Cinta, is after married.


Created by : Rosa Elvira
Source : Renungan manusiawi sebagai wanita dan hamba Allah tentang sosok impian seorang laki-laki sejati.

0 komentar:

Scroll Up and dOwn

Sociofluid