Insomnia

Kamis, 04 Maret 2010

Pagi ini aku bangun pukul tujuh kurang seperempat, di mana waktu tersebut adalah bukti 'kemalasan' seorang anak gadis yang bangun kesiangan tanpa menunaikan sejumlah kewajiban seperti shalat subuh, beres-beres rumah, hingga ngbantu mama nyiapin sarapan. Walaupun kelihatannya aturan tersebut sangat klise dan so yesterday (bahkan ahmpir expired dalam dunia anak muda yg hampir kehilangan sisi displin waktu) tapi aturan tersebut dalam keluargaku adalah sebuah rutinitas yg haram hukumnya untuk dilanggar. Tapi kenapa aku bisa bangun dengan tenangnya dan tanpa rasa berdosa. Lagi-lagi dalam hati aku berikrar :

"Besok aku harus bangun jam empat subuh TET!"

Aku sering baca artikel character building di majalah, bahwa kredibilitas seseorang dalam mengadakan perbaikan bagi diri sendiri salah satunya adalah konsisten, walau komitmen yg dibuat dengan diri sendiri itu suatu hal kecil. Termasuk ikrarku dalam hati di atas.
Daaaaan, aku berhasil melanggarnya.

Endless Dream

Ciri-ciri pikiran yg bebas stress dan kondisi tubuh yg sehat salah satunya adalah tidur tepat waktu. Misalnya jam sembilan malam. Tapi hey! Itu basi. Karena aku punya waktu tidur yg aku buat sendiri tanpa patokan pakar kesehatan tersebut. Yaitu selepas isya, alias setelah waktu shalat isya..Ya, biasanya aku udah matiin lampu di jam setengah delapan malam dan tidur dengan perasaan damai walaupun setumpuk piring kotor bekas makan malam masih menunggu di dapur. Bukankah ini lebih sehat? Atau aku nya aja yg ngawur?

well, yang jelas semalam aku tidur lumayan larut. JAM SEPULUH!!!!!
"Helloooo,, jam segini udah tidur? Banci aja blom berangkat kaleee!"
Ya, beberapa sobat sering ngejek aku begitu. Tapi terlepas dari ejekan mereka, ada sejuta alasan kenapa aku bisa tidur selarut itu?

"APA?????"

(to be continued)

0 komentar:

Scroll Up and dOwn

Sociofluid